BATUAN SEDIMEN
1. Breksi
Breksi
memiliki butiran-butiran yang bersifat coarse yang terbentuk dari
sementasi fragmen-fragmen yang bersifat kasar dengan ukuran 2 hingga 256
milimeter. Fragmen-fragmen ini bersifat runcing dan menyudut.
Fragmen-fragmen dari Breksi biasanya merupakan fragmen yang terkumpul
pada bagian dasar lereng yang mengalami sedimentasi, selain itu fragmen
juga dapat berasal dari hasil longsoran yang mengalami litifikasi. Komposisi dari breksi terdiri dari sejenis atau campuran dari rijang,
kuarsa, granit, kuarsit, batu gamping, dll.
2. Konglomerat
Konglomerat
hampir sama dengan breksi, yaitu memiliki ukuran butir 2-256 milimeter
dan terdiri atas sejenis atau campuran rijang, kuarsa, granit, dan
lain-lain, hanya saja fragmen yang menyusun batuan ini umumnya bulat
atau agak membulat. Pada konglomerat, terjadi proses transport pada material-material
penyusunnya yang mengakibatkan fragmen-fragmennya memiliki bentuk yang
membulat.
3. Sandstone
Sandstone atau
batu pasir terbentuk dari sementasi dari butiran-butiran pasir yang
terbawa oleh aliran sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terakumulasi
pada suatu tempat. Ukuran butiran dari batu pasir ini 1/16 hingga 2
milimeter. Komposisi batuannya bervariasi, tersusun terutama dari
kuarsa, feldspar atau pecahan dari batuan, misalnya basalt, riolit, sabak, serta sedikit klorit dan bijih besi.
Batu pasir umumnya digolongkan menjadi tiga kriteria, yaitu Quartz Sandstone, Arkose, dan Graywacke.
QUARTZ SANDSTONE
Quartz sandstone adalah batu pasir yang 90% butirannya tersusun dari kuarsa.Butiran kuarsa dalam batu pasir ini memiliki pemilahan yang baik dan ukuran butiran yang bulat karena terangkut hingga jarak yang jauh. Sebagian besar jenis batu pasir ini ditemukan pada pantai dan gumuk pasir.
ARKOSE
Arkose adalah batu pasir yang memiliki 25% atau lebih kandungan
feldspar. Sedimen yang menjadi asal mula dari Arkose ini biasanya hanya
mengalami sedikit perubahan secara kimia. Sebagian arkose juga memiliki
sedikit butiran-butiran yang bersifat coarse karena jarak pengangkutan
yang relatif pendek.
GRAYWACKE
Graywacke adalah salah satu tipe dari
batu pasir yang 15% atau lebih komposisinya adalah matrix yang terbuat
dari lempung, sehingga menghasilkan sortasi yang jelek dan batuan
menjadi berwarna abu-abu gelap atau kehijauan.
4. Shale
Shale adalah batuan sedimen yang
memiliki tekstur yang halus dengan ukuran butir 1/16 hingga 1/256
milimeter. Komposisi mineralnya umumnya tersusun dari mineral-mineral
lempung, kuarsa, opal, kalsedon, klorit, dan bijih besi. Shale dibedakan
menjadi dua tipe batuan, yaitu batu lanau dan batu lempung atau serpih.
Batu lanau memiliki butiran yang berukuran anara batu pasir dan batu
serpih, sedangkan batu lempung memiliki chiri khas mudah membelah dan
bila dipanasi menjadi plastis.
5. Limestone
Limestone atau batu gamping adalah
batuan sedimen yang memiliki komposisi mineral utama dari kalsit
(CaCO3). Teksturnya bervariasi antara rapat, afanitis, berbutir kasar,
kristalin atau oolit. Batu gamping dapat terbentuk baik karena hasil
dari proses organisme atau karena proses anorganik. Batu gamping dapat
dibedakan menjadi batu gamping terumbu, calcilutite, dan calcarenite.
CALCARENITE
Calcarenite memiliki ukuran butir 1/16
hingga 2 milimeter, batuan ini terdiri dari 50% atau lebih material carbonate detritus,
yaitu material yang tersusun terutama atas fosil dan oolit.
CALCILUTITE
CALCILUTITE
Calcilutite terbentuk jika ukuran
butiran dari calcarenite berubah menjadi lebih kecil hingga kurang dari
1/16 milimeter yang kemudiaan mengalami litifikasi.
GAMPING TERUMBU
Batu Gamping terumbu terbentuk karena
aktivitas dari coral atau terumbu pada perairan yang hangat dan dangkal.
6. Salstone
Saltstone terdiri dari mineral halite
(NaCl) yang terbentuk karena adanya penguapan yang biasanya terjadi
pada air laut. Tekstur dari batuan ini berbentuk kristalin.
7. Gipsum
Gipsum tersusun atas mineral gipsum
(CaSO4.H2O). Sama seperti dengan Saltstone, batuan ini terbentuk karena
kandungan uap air yang ada menguap. Tekstur dari batuan ini juga berupa
kristalin.
8. Coal
Coal atau batu bara adalah batuan
sedimen yang terbentuk dari kompaksi material yang berasal dari
tumbuhan, baik berupa akar, batang, maupun daun. Teksturnya amorf,
berlapis, dan tebal. Komposisinya berupa humus dan karbon. Warna
biasanya coklat kehitaman dan pecahannya bersifat prismatik. Batu bara terbentuk pada rawa-rawa pada daerah
beriklim tropis yang airnya mengandung sedikit oksigen. Bagian dari
tumbuhan jatuh dan mengendap di dasar rawa semakin lama semakin
bertambah dan terakumulasi. Material tersebut lama-kelamaan terkubur
oleh material di atasnya sehingga tekanannya bertambah dan air keluar,
dan kemudian mengalami kompaksi menjadi batu-bara
2019 ford edge titanium for sale -Tianium-Arts.com
BalasHapusThe ultimate classic gaming system titanium ingot with titanium sheets stunning HD titanium legs screen is developed with 하랑 도메인 a new premium engineering, innovative design, and a premium sia titanium manufacturing